Kapolres Metro Jakarta Timur Beri Edukasi Bahaya Judi Online kepada Mahasiswa UNJ |
PATROLI BINS, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, S.I.K., M.H., M.Si., bersama jajarannya menggelar kegiatan edukasi bahaya judi online di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Kec. Pulogadung Jakarta Timur. Kamis (5/12/2024) pagi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat UNJ dan Aparat Kepolisian guna meningkatkan kesadaran mahasiswa akan dampak negatif dari praktik judi online yang semakin marak.
Dalam sambutannya, Kapolres menegaskan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan kepolisian dalam menangkal ancaman sosial yang merugikan generasi muda.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Firdaus Wajdi, M.A., Ph.D., dalam pidatonya, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kepolisian untuk memberikan edukasi yang relevan bagi mahasiswa.
"Kami sangat mendukung langkah Kepolisian dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bahaya judi online yang kian mengkhawatirkan," ujar Firdaus.
Kapolres pun menyoroti bahaya judi online yang tidak hanya menguras finansial tetapi juga memicu permasalahan hukum.
"Judi online bukan hanya soal kerugian materi, tapi juga ancaman terhadap masa depan generasi muda kita," tegas Kombes Pol Ary Lilipaly.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, S.E., S.H., M.H., turut menyampaikan penjelasan mendalam mengenai modus operandi judi online serta langkah preventif yang dapat diambil mahasiswa untuk menjauhi praktik tersebut.
Sesi ini diakhiri dengan tanya jawab yang melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam memerangi bahaya judi online.
Kapolres berharap edukasi semacam ini dapat terus dilakukan di berbagai institusi pendidikan lainnya.
"Kami percaya, melalui kolaborasi dengan kampus, kita bisa menciptakan generasi muda yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi," pungkas Kombes Pol Ary Lilipaly sebelum meninggalkan gedung FISH Universitas Negeri Jakarta
Red/UNJ